Jumat, 13 Mei 2016

Prosedur Pelaksanaan Terapi William Flexion Exercise

1.      Fase Orientasi
a.       Membina hubungan saling percaya dengan klien
-          Mengucapkan salam
-          Memperkenalkan diri
-          Menjelaskan tujuan dan maksud
-          Menjelaskan prosedur pelaksanaan dengan benar
b.      Memberikan motivasi
Terapis dapat memberikan kegiatan pendahuluan yang dapat memotivasi peserta untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan terapi.
c.       Mengidentifikasi masalah klien dan menentukan bahan bacaan yang sesuai
2.      Fase Kerja
a.       Sebelum terapis melakukan terapi William Flexion Exercise pertama-tama klien
1.      Diukur intensitas nyerinya dengan menggunakan skala VAS,



2.   Mobilitas lumbalnya dengan modified schober test, dan

3.  Aktifitas fungsionalnya dengan menggunakan back performance scale.

Kemudian dilakukan pencatatan awal intensitas nyeri, mobilitas lumbal dan aktifitas fungsional sebelum dilakukan terapi WilliamFlexion Exercise.
* (Cara pengukuran intensitas nyeri, mobilitas lumbal dan aktifitas fungsional tertera pada lampiran)
4. Prosedur Pelaksaan terapi William Flexion Exercise.
1)      William Flexion Exercise nomor 1
Posisi awal : terlentang, kedua lutut menekuk dan kedua kaki rata pada permukaan matras.
Gerakan : pasian diminta meratakan pinggang dengan menekan pinggang ke bawah melawan matras dengan mengkontraksikan otot perut dan otot pantat. Setiap kontraksi ditahan 5 detik kemudian lemas, ulangi 10 kali. Usahakan pada waktu lemas pinggang tetap rata. Tujuan : penguluran otot-otot ekstensor trunk, mobilisasi sendi panggul, penguatan otot-otot perut.

Gambar gerakan pertama (Pelvic Telting)

2)  William Flexion Exercise nomor 2
Posisi awal : sama dengan nomor 1
Gerakan   : pasien diminta untuk memfleksikan satu lutut kearah dada sejauh mungkin, kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menarik lututnya ke dada. Pada waktu bersamaan angkat kepala hingga dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras, tahan 5 detik. Latihan diulangi pada tungkai yang lain, ulangi latihan sebanyak 10 kali. Kedua tungkai lurus naik harus dihindari, karena akan memperberat problem pinggangnya. Tujuan : merapatkan lengkungan pada lumbal, peunguluran otot-otot ekstensor trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka, dan  otot – otot hamstring.


Gambar gerakan kedua ( Single Knee to Chest)

3)      William Flexion Exercise nomor 3
Posisi awal : sama dengan nomor 1
Gerakan : pasien diminta untuk melakukan latihan yang sama dengan nomor 3, tetapi kedua lutut dalam posisi menekuk, dinaikkan ke atas dan ditarik dengan kedua tangn kearah dada, naikkan kepala dan bahu dari matras, ulangi 10 kali. Pada waktu menaikkan kedua tungkai ke atas sejauh mungkin ia rapat, baru ditarik dengan kedua tangan mendekati dada. Tujuan : merapatkan lengkungan pada lumbal, peunguluran otot-otot ekstensor trunk, sendi panggul, sendi sakroiliaka, dan  otot – otot hamstring.


Gambar gerakan ketiga (Double Knee to Chest)

4)      William Flexion Exercise nomor 4
Posisi awal : sama dengan nomor 1.
Gerakan : pasien diminta mengkontraksikan otot perut dan memfleksikan kepala, sehingga dagu menyentuh dada dan bahu terangkat dari matras. Setiap kontraksi ditahan 5 detik, kemudian lemas, ulangi sebanyak 10 kali. Tujuan : peunguluran otot-otot ekstensor trunk, penguatan otot-otot perut, dan otot sternocleidomastoideus.
Gambar gerakan kedua (Partial Sit-Up)

5)      William Flexion Exercise  nomor 5
Posisi awal :sama dengan nomor 1
Gerakan   : Berbaring terlentang dengan kedua tungkai lurus, kemudian salah satu tungkai diangkat dalam posisi lutut lurus mengarah lurus ke atas, kedua tangan menopang pada bagian belakang paha, pertahankan selama 5 – 10 detik, kemudian  perlahan lahan tungkai turun ke posisi semula. Lakukan gerakan yang sama untuk tungkai yang lain.

Gambar gerakan kelima (hamstring stretches)

6)     William Flexion Exercise nomor 6
Posisi awal :sama dengan nomor 1
Gerakan : Berbaring terlentang , kedua tangan lurus  berada disamping tubuh. Kepala dan leher dinaikkan dari matras dan kedua tungkai melakukan gerakan seperti mengayuh sepeda

Gambar gerakan keenam (Bicycling)

7)     William Flexion Exercise nomor 7
Posisi awal : Duduk di kursi yang disandarkan pada dinding, kedua tungkai terpisah
Gerakan : bungkukkan tubuh ke depan sampai telapak tangan menyentuh lantai.

Gambar gerakan ketujuh (Bending from a chair)

8)     William Flexion Exercise nomor 8
Posisi awal : berdiri menempel dan membelakangi dinding dengan tumit 10-15 cm di depan dinding, lumbal rata dengan dinding.
Gerakan   : satu tungkai melangkah ke depan tanpa merubah posisi lumbal pada dinding, tahan 10 hitungan dan rileks. Frekuensi 10 kali / sesi. Bila latihan terlalu berat, lamanya penahanan dapat dikurangi. Tujuan : penguatan otot kuadriseps, otot perut, ekstensor trunk.


Gambar gerakan kedelapan (Standing Pelvic Telting/wall squat)

9)   William Flexion Exercise nomor 9
Posisi awal : berdiri dengan punggung lurus dan kedua lengan diluruskan ke depan, posisi kedua kaki sejajar.
Gerakan   : perlahan lahan jongkok, dengan kedua lengan masih lurus kedepan. Pertahankan 5  - 10 detik.
Gambar gerakan kesembilan (Squat)


1.      Fase Terminasi


a.       Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara diskusi oleh klien dan terapis.Hal ini memancing peserta untuk memperoleh kesimpulan secara tuntas dan memahami arti pengalaman yang dialami.
b.      Mengucapkan salam

3 komentar:

  1. itu yang buat tes fungsional mengunakn back performance scale kan skornya 0-15 nah itu ada kriterianya gak
    terimakasih

    BalasHapus
  2. bagus sekali blognya... apakah saya boleh minta referensi william flexionnya saya tertarik sebagai bahan penelitian ? terimakasih

    BalasHapus
  3. Bisa tambah kah file contoh gerakanya

    BalasHapus